Gua pernah berdialog dengan seorang gay, gua bertanya tentang hal-hal sewajarnya, termasuk hubungannya dengan Tuhan. Dia begitu terbuka dengan gue, sampai dia merelakan buku diarynya gue baca. Ada beberapa catatan tangannya yang ngebuat gue tersentuh, salah satunya, tentang mimpinya bertemu dengan malaikat. Dan dia bersedia mimpinya ini gue posting....
Mimpi
Bertemu Malaikat…
Jakarta, 25
Juni 2012
MALAM
itu seperti biasa aku bekerja sebagai marketing credit card pada sebuah bank, dan jam menunjukkan pukul 21.00 wib, sudah waktunya
aku pulang begitu juga rekan-rekanku yang lainnya. Aku mengambil motorku yang
terpakir di luar ruko, di sisi jalan raya. Aku mulai menstaternya. Tidak
seperti bisanya motor ini agak sulit aku hidupkan, akhirnya aku bawa ke sisi
jalan raya yang sebelahnya adalah sungai besar dan panjang, tiba-tiba saja aku
melihat orang-orang berlarian melintasi arahku, mereka berteriak,
“banjir…banjiiirrr…banjirrrr!!!”
Aku
melihat ke arah itu, ada gulungan air yang siap menyapu jalan. Awalnya datang
hanya semata kaki, tapi lama-kelamaan kian bersar bahkan bergulung-gulung seperti
ombak. Hujan juga mulai rintik-rintik turun meski tidak besar. Aku berusaha
menyelamatkan diriku, aku menarik motor tapi naas gulungan air seperti obak
yang besar menyeret motorku jauh dari peganganku, dan motor itu lenyep terseret
air samar-samar kulihat motor itu masuk ke dalam sungai yang panjang dan banjir
bersama motor-motor milik orang lain. Tiba-tiba saja angin bertiup kencang,
dahan-dahan pohon berputar kekiri dan kanan meliuk-liuk di terpa angin dahsyat,
sementara banjir semakin meninggi, posisi sudah mencapai dada, tak urung
derasnya air menyeretku masuk kesungai pada deras air yang lebih besar lagi,
aku berusaha memegang pohon yang masih berdiri, aku naik ke atasanya. Ternyata
disisi lain banyak juga orang-orang yang telah menyelamatkan diri dg naik
keatas pohon.
Untuk
beberapa saat aku tidak turun dari pohon itu sampai aku melihat air mulai
menyusut kembali, banyak sampah dan sisa barang yng terbawa air berserakah di
jalan, sampah-sampah mobil dan motor tergeletak begitu saja. Aku mencari motorku
yang tadi tersapu air, samar-samar aku melihat ternyata banyak sekali motor
yang terbawa arus air dan masuk dalam suangai itu. Aku bejalan menyusuri sungai
dan mencari motorku, barang kali saja masih bisa di gunakan kembali. Namun satu
demi satu aku tidak menemukan motorku. Aku mencari ke sisi lain di antara air
yang mulai menyusut, namun setiap motor yang di temukan bukanlah motorku.
Beberaapa
masyarakat mulai berdatangan untuk membantu orang-orang yang tertimpa musibah
ini. Diantara aku juga melihat kakak kandungku, lalu aku bilang, “kak, cariin
motor aku. Tadi terseret air di sini…”
“Ya
sudah kamu tenang saja, nanti aku cariin…” jawabnya.
Lalu
beberapa temanku yang lain juga datang, mereka adalah teman-teman waktu
kecilku, yang sekarang sudah besar, menikah dan punya anak, mereka dengan tulus
membantuku…
Tapi
setiap motor yang di temukan lagi-lagi bukan motorku.
Aku
terus melangkah sampai jauh sekali, dan kutemukan semakin banyak orang yang
juga mencari motor, setiap motor yang ditemukan langsung diangkat ke atas, agar
pemilik dengan mudah menemukannya.
Namun
aku melihat ada sebuah ke ajaiban di dasar sungai itu, sejumlah motor di
temukan berderet seperti terparkir dengan rapi, sampai ada empat baris motor
berjejer seperti yang seriung kita lihat di parkiran-parkiran mall, yang
tertata sedemikian rapat. Orang-orang juga melihatnya takjub, mengapa bisa
sampai begitu rapinya, padahal air sungai bisa saja membuatnya hancur
berantakan. Aku tahu ini keajaiban dari Allah SWT meski aku tahu motorku belum
tentu ada di sana.
Saat
orang-orang berduyun-duyun turun untuk mengangkat motor itu aku melihat saja
dari atas sungai. *saat inilah aku terjaga dari mimpi, lalu terlelap lagi dan
melanjutkan mimpi itu* orang-orang maulai berdatangan untuk melihat deretan
motor di dasar sungai yang terlihat ajaib itu. Namun ada hal yang lebih
mengejutkan lagi…
Tiga
buah kereta tua dari bawah tanah datang dengan gerakan yang sangat cepat dan
menabrak motor dan orang-orang yang tengah membantu itu. Tiga kereta tua bawah
tanah itu memiliki warna yang berbeda, putih, coklat tua (seperti besi yang
karat) dan kuning yang sudah lusuh. Kereta itu melaju dan menabrak semuanya di
dasar sungai…
Orang-orang
semakin berdatangan untuk melihat keajaiban ini, banyak beberapa diantaranya
yang tidak percaya kalau ini adalah keajaiban Tuhan. Dua wanita yang tidak
percaya mendekati dari sisi sungai yang lain, “saya tidak percaya kalau Tuhan
itu ada, ayo kita lihat!”
Dua
wanita yang tidak percaya itu mendekati kereta tua yang tidak melaju lagi
karena di tabrak orang-orang dan motor-motor di dasar sungai, kemudian kereta
itu berubah menjadi tubuh-tubuh berjubah putih dan menarik dua wanita sombong
itu ke dasar suangai dan di perebutkan oleh orang-orang berjubah putih yang
entah siapa.
Dari
atas orang melihat kereta itu berubah menjadi kumpulan keong-keong, berwarna
gold, dan putih, ada yang bilang mereka adalah malaikat…
Jujur
saja aku tersentak…
Keong-keong
yang tadi kulihat ternyata lipatan kepala mereka, lalu munculah sosok-sosok
berkulit besih dan tampan, mereka memiliki wajah yang sama hanya ekspresi yang
beda.
Di
atasnya, di atasku juga, ada sesuatu yang begitu besar, yang tidak dapat
tergambarkan oleh mimpiku karena terlalu besar, wujud itu hanya seperti
gumpalan cahaya putih tangannya yang besar menjuklur ke bawah mengarahkan pada
mahluk-mahluk di bawah, katanya; “mintalah keingin kalian pada mereka. Mereka
adalah malaikat-malaikatku yang akan menampung doa kalian….”
Kemudian
orang-orang berduyun-duyun berkominkasi dengan para malaikat tersebut, menyampaikan
keinginan-keinginan. Seperti doa. Aku mulai menyampaikan doaku yang selama ini
belum terkabulkan, lalu satu malaikat berjubah putih dan memakai ikat kepala
seperti orang arab atau seperi lilitan keong dikepalanya melihatku amat benci
dan marah, dia melihatku begitu emosi dan berkara: “kau penyuka sesama jenis!
Pergi! Tak layak kau ada di sini…!”
Aku
ketakutan karena malaikat itu begitu marah padaku ada juga orang yang memimpa
kepalaku dengan sepatunya karena ku benci…
Aku
semakin takut dan merasa malu, akhirnya aku mencari malaikat-malaikat lain yang
lerlihat lebih bijaksana…
Satu
malaikat melihatku, lalu aku bertanya; “bagimana caranya agar karyaku
(novel-novelku) terbit…”
Jawabnya:
“buatlah dengan lebih sederhana…”
Lalu
kian lama terdengar suara yang kian gaduh, banyak manusia-manusia yang
menyampikan doa yang selama ini belum terkabulkan…
Aku
meminta lagi, “bisakah aku normal, mencintai wanita….”
“Bisa…”
jawabnya.
“Ku
tidak ingin ngondek, normal, seperti laki-laki pada umumnya…”
“Bisa,
itu akan di kabulkan…”
Saat
itu aku bahagia sekali, malaikat itu juga tersenyum kepadaku, dia terlihat begitu
tenang meski suasana sangat ramai.
Lalu
malaikat wanita juga mucul, cantik. Menggunakan baju putih.
“Apalagi
yang ingin kau sampaikan?”
“Aku
ingin membahagiakan ibuku….”
“Bisa,
bawalah dia ke sini…”
Lalu
aku berlari dan membawa ibuku ketempat itu, dalam perjalanan ibuku berkata,
“menikahlah nak…”
Lalu
sesampaikanya di sana rupanya malaikat yang tadi di dasar sungai sudah naik ke
atas jalan, mereka menyebar menemui manusia-manusia. Dua diantara malaikat yang
tadi bicara padaku laki-laki dan wanita duduk bersimpuh menungguku, keduanya
memakai baju putih, tampan dan cantik. Di kepala mereka terdapat selendang
putih yang dikaitkan diantara keduanya, aku bertanya, “apakah kalian baru
menikah…”
Yang
wanita menjawab, “kami adalah pasangan ahli surga…”
Ibuku
duduk diantara mereka, aku bilamng pada mereka, “ini ibuku, aku ingin dia
bahagia…”
“Bisa,
kami akan membahagiakannya…”
Seperti
berlinang air mata aku menyadarinya, jika malaikat sudah setuju pasti Allah
akan mengabulkannya juga. Aku tidak lagi khawatir jika jarak aku dan ibu jauh
nanti, karena malaikat-malaikat sudah memberikan kepastiannya padaku, bahwa
mereka akan membahagiakan ibuku…
Lalu
aku bertanya lagi, “bisakah aku menikah dengan seorang wanita, soalnya aku sama
sekali tidak memiliki nafsu untuk mereka. Aku takut bercerai jika tanpa nafsu
tapi kupaksakan menikahinya.
“Bisa.
Tapi jangan lagi berhubungan dengan laki-laki.”
Aku
mengangguk…
Lalu
katanya lagi, “jika nanti ada seorang wanita yang melamarmu maka jangan kau
tolak dia. Nikahilah. Karena dia adalah istrimu…”
Aku
tersenyum bahagia karena akhirnya aku akan bisa menikah dengan seorang wanita,
dan aku bisa hidup normal seperti laki-laki lain. Aku juga melihat ibuku
bahagia…
*lalu
aku terjaga, mimpi itu begitu kuat. Aku menangis dan tidak bisa tertidur lagi.
Jam menunjukkan pukul 02.30 wib. Aku merasa bersyukur mendapatkan mimpi yang
luar biasa itu. Walau mungkin saja mimpi itu hanya bunga tidur tapi tidak apa,
aku bahagia karena aku dapat biacara dengan malaikat dan menyampaikan
keinginanku terdalam. Setidaknya mereka dan Tuhan tahu apa yang ingin sekali
aku sampaikan selama ini…sebetulanya aku ingin melanjutkan tidur lagi dan
menyambung mimpi itu karena ada satu hal yang ingin kutanyanya: aku ingin
meminta hidup menjadi orang yang berkecukupan. Tapi sudahlah rasanya tidak
mungkin mimpi itu tersambung lagi. Bagiku menjadi normal dan mencintai wanita
adalah kebahagiaan dan keingin terbesarku. Aku menangis mengingat malaikat
mengatakan bahwa akan nada wanita yang datang padaku dan melamarku, saat itu
dia adalah istriku. Aku bersyukur. Tidak lama aku menangis. Lalu aku bangun
dari tidur dan sholat tahajud. Aku meminta pada Allah, jika mimpi itu benar,
kabulkanlah. Amin.*
Gue cuma bisa menilai, gay seperti dia pun ingin sekali bisa hidup normal, terbukti itu terbawa dalam mimpinya yang begitu kuat. Hanya saya mereka belum menemukan caranya.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus