Sabtu, 08 November 2014

KISAH SEORANG GAY MIMPI BERTEMU MALAIKAT



Gua pernah berdialog dengan seorang gay, gua bertanya tentang hal-hal sewajarnya, termasuk hubungannya dengan Tuhan. Dia begitu terbuka dengan gue, sampai dia merelakan buku diarynya gue baca. Ada beberapa catatan tangannya yang ngebuat gue tersentuh, salah satunya, tentang mimpinya bertemu dengan malaikat. Dan dia bersedia mimpinya ini gue posting....


Mimpi Bertemu Malaikat…

Jakarta, 25 Juni 2012

MALAM itu seperti biasa aku bekerja sebagai marketing credit card pada sebuah bank, dan jam  menunjukkan pukul 21.00 wib, sudah waktunya aku pulang begitu juga rekan-rekanku yang lainnya. Aku mengambil motorku yang terpakir di luar ruko, di sisi jalan raya. Aku mulai menstaternya. Tidak seperti bisanya motor ini agak sulit aku hidupkan, akhirnya aku bawa ke sisi jalan raya yang sebelahnya adalah sungai besar dan panjang, tiba-tiba saja aku melihat orang-orang berlarian melintasi arahku, mereka berteriak, “banjir…banjiiirrr…banjirrrr!!!”
Aku melihat ke arah itu, ada gulungan air yang siap menyapu jalan. Awalnya datang hanya semata kaki, tapi lama-kelamaan kian bersar bahkan bergulung-gulung seperti ombak. Hujan juga mulai rintik-rintik turun meski tidak besar. Aku berusaha menyelamatkan diriku, aku menarik motor tapi naas gulungan air seperti obak yang besar menyeret motorku jauh dari peganganku, dan motor itu lenyep terseret air samar-samar kulihat motor itu masuk ke dalam sungai yang panjang dan banjir bersama motor-motor milik orang lain. Tiba-tiba saja angin bertiup kencang, dahan-dahan pohon berputar kekiri dan kanan meliuk-liuk di terpa angin dahsyat, sementara banjir semakin meninggi, posisi sudah mencapai dada, tak urung derasnya air menyeretku masuk kesungai pada deras air yang lebih besar lagi, aku berusaha memegang pohon yang masih berdiri, aku naik ke atasanya. Ternyata disisi lain banyak juga orang-orang yang telah menyelamatkan diri dg naik keatas pohon.
Untuk beberapa saat aku tidak turun dari pohon itu sampai aku melihat air mulai menyusut kembali, banyak sampah dan sisa barang yng terbawa air berserakah di jalan, sampah-sampah mobil dan motor tergeletak begitu saja. Aku mencari motorku yang tadi tersapu air, samar-samar aku melihat ternyata banyak sekali motor yang terbawa arus air dan masuk dalam suangai itu. Aku bejalan menyusuri sungai dan mencari motorku, barang kali saja masih bisa di gunakan kembali. Namun satu demi satu aku tidak menemukan motorku. Aku mencari ke sisi lain di antara air yang mulai menyusut, namun setiap motor yang di temukan bukanlah motorku.
Beberaapa masyarakat mulai berdatangan untuk membantu orang-orang yang tertimpa musibah ini. Diantara aku juga melihat kakak kandungku, lalu aku bilang, “kak, cariin motor aku. Tadi terseret air di sini…”
“Ya sudah kamu tenang saja, nanti aku cariin…” jawabnya.
Lalu beberapa temanku yang lain juga datang, mereka adalah teman-teman waktu kecilku, yang sekarang sudah besar, menikah dan punya anak, mereka dengan tulus membantuku…
Tapi setiap motor yang di temukan lagi-lagi bukan motorku.
Aku terus melangkah sampai jauh sekali, dan kutemukan semakin banyak orang yang juga mencari motor, setiap motor yang ditemukan langsung diangkat ke atas, agar pemilik dengan mudah menemukannya.
Namun aku melihat ada sebuah ke ajaiban di dasar sungai itu, sejumlah motor di temukan berderet seperti terparkir dengan rapi, sampai ada empat baris motor berjejer seperti yang seriung kita lihat di parkiran-parkiran mall, yang tertata sedemikian rapat. Orang-orang juga melihatnya takjub, mengapa bisa sampai begitu rapinya, padahal air sungai bisa saja membuatnya hancur berantakan. Aku tahu ini keajaiban dari Allah SWT meski aku tahu motorku belum tentu ada di sana.
Saat orang-orang berduyun-duyun turun untuk mengangkat motor itu aku melihat saja dari atas sungai. *saat inilah aku terjaga dari mimpi, lalu terlelap lagi dan melanjutkan mimpi itu* orang-orang maulai berdatangan untuk melihat deretan motor di dasar sungai yang terlihat ajaib itu. Namun ada hal yang lebih mengejutkan lagi…
Tiga buah kereta tua dari bawah tanah datang dengan gerakan yang sangat cepat dan menabrak motor dan orang-orang yang tengah membantu itu. Tiga kereta tua bawah tanah itu memiliki warna yang berbeda, putih, coklat tua (seperti besi yang karat) dan kuning yang sudah lusuh. Kereta itu melaju dan menabrak semuanya di dasar sungai…
Orang-orang semakin berdatangan untuk melihat keajaiban ini, banyak beberapa diantaranya yang tidak percaya kalau ini adalah keajaiban Tuhan. Dua wanita yang tidak percaya mendekati dari sisi sungai yang lain, “saya tidak percaya kalau Tuhan itu ada, ayo kita lihat!”
Dua wanita yang tidak percaya itu mendekati kereta tua yang tidak melaju lagi karena di tabrak orang-orang dan motor-motor di dasar sungai, kemudian kereta itu berubah menjadi tubuh-tubuh berjubah putih dan menarik dua wanita sombong itu ke dasar suangai dan di perebutkan oleh orang-orang berjubah putih yang entah siapa.
Dari atas orang melihat kereta itu berubah menjadi kumpulan keong-keong, berwarna gold, dan putih, ada yang bilang mereka adalah malaikat…
Jujur saja aku tersentak…
Keong-keong yang tadi kulihat ternyata lipatan kepala mereka, lalu munculah sosok-sosok berkulit besih dan tampan, mereka memiliki wajah yang sama hanya ekspresi yang beda.
Di atasnya, di atasku juga, ada sesuatu yang begitu besar, yang tidak dapat tergambarkan oleh mimpiku karena terlalu besar, wujud itu hanya seperti gumpalan cahaya putih tangannya yang besar menjuklur ke bawah mengarahkan pada mahluk-mahluk di bawah, katanya; “mintalah keingin kalian pada mereka. Mereka adalah malaikat-malaikatku yang akan menampung doa kalian….”
Kemudian orang-orang berduyun-duyun berkominkasi dengan para malaikat tersebut, menyampaikan keinginan-keinginan. Seperti doa. Aku mulai menyampaikan doaku yang selama ini belum terkabulkan, lalu satu malaikat berjubah putih dan memakai ikat kepala seperti orang arab atau seperi lilitan keong dikepalanya melihatku amat benci dan marah, dia melihatku begitu emosi dan berkara: “kau penyuka sesama jenis! Pergi! Tak layak kau ada di sini…!”
Aku ketakutan karena malaikat itu begitu marah padaku ada juga orang yang memimpa kepalaku dengan sepatunya karena ku benci…
Aku semakin takut dan merasa malu, akhirnya aku mencari malaikat-malaikat lain yang lerlihat lebih bijaksana…
Satu malaikat melihatku, lalu aku bertanya; “bagimana caranya agar karyaku (novel-novelku) terbit…”
Jawabnya: “buatlah dengan lebih sederhana…”
Lalu kian lama terdengar suara yang kian gaduh, banyak manusia-manusia yang menyampikan doa yang selama ini belum terkabulkan…
Aku meminta lagi, “bisakah aku normal, mencintai wanita….”
“Bisa…” jawabnya.
“Ku tidak ingin ngondek, normal, seperti laki-laki pada umumnya…”
“Bisa, itu akan di kabulkan…”
Saat itu aku bahagia sekali, malaikat itu juga tersenyum kepadaku, dia terlihat begitu tenang meski suasana sangat ramai.
Lalu malaikat wanita juga mucul, cantik. Menggunakan baju putih.
“Apalagi yang ingin kau sampaikan?”
“Aku ingin membahagiakan ibuku….”
“Bisa, bawalah dia ke sini…”
Lalu aku berlari dan membawa ibuku ketempat itu, dalam perjalanan ibuku berkata, “menikahlah nak…”
Lalu sesampaikanya di sana rupanya malaikat yang tadi di dasar sungai sudah naik ke atas jalan, mereka menyebar menemui manusia-manusia. Dua diantara malaikat yang tadi bicara padaku laki-laki dan wanita duduk bersimpuh menungguku, keduanya memakai baju putih, tampan dan cantik. Di kepala mereka terdapat selendang putih yang dikaitkan diantara keduanya, aku bertanya, “apakah kalian baru menikah…”
Yang wanita menjawab, “kami adalah pasangan ahli surga…”
Ibuku duduk diantara mereka, aku bilamng pada mereka, “ini ibuku, aku ingin dia bahagia…”
“Bisa, kami akan membahagiakannya…”
Seperti berlinang air mata aku menyadarinya, jika malaikat sudah setuju pasti Allah akan mengabulkannya juga. Aku tidak lagi khawatir jika jarak aku dan ibu jauh nanti, karena malaikat-malaikat sudah memberikan kepastiannya padaku, bahwa mereka akan membahagiakan ibuku…
Lalu aku bertanya lagi, “bisakah aku menikah dengan seorang wanita, soalnya aku sama sekali tidak memiliki nafsu untuk mereka. Aku takut bercerai jika tanpa nafsu tapi kupaksakan menikahinya.
“Bisa. Tapi jangan lagi berhubungan dengan laki-laki.”
Aku mengangguk…
Lalu katanya lagi, “jika nanti ada seorang wanita yang melamarmu maka jangan kau tolak dia. Nikahilah. Karena dia adalah istrimu…”
Aku tersenyum bahagia karena akhirnya aku akan bisa menikah dengan seorang wanita, dan aku bisa hidup normal seperti laki-laki lain. Aku juga melihat ibuku bahagia…
*lalu aku terjaga, mimpi itu begitu kuat. Aku menangis dan tidak bisa tertidur lagi. Jam menunjukkan pukul 02.30 wib. Aku merasa bersyukur mendapatkan mimpi yang luar biasa itu. Walau mungkin saja mimpi itu hanya bunga tidur tapi tidak apa, aku bahagia karena aku dapat biacara dengan malaikat dan menyampaikan keinginanku terdalam. Setidaknya mereka dan Tuhan tahu apa yang ingin sekali aku sampaikan selama ini…sebetulanya aku ingin melanjutkan tidur lagi dan menyambung mimpi itu karena ada satu hal yang ingin kutanyanya: aku ingin meminta hidup menjadi orang yang berkecukupan. Tapi sudahlah rasanya tidak mungkin mimpi itu tersambung lagi. Bagiku menjadi normal dan mencintai wanita adalah kebahagiaan dan keingin terbesarku. Aku menangis mengingat malaikat mengatakan bahwa akan nada wanita yang datang padaku dan melamarku, saat itu dia adalah istriku. Aku bersyukur. Tidak lama aku menangis. Lalu aku bangun dari tidur dan sholat tahajud. Aku meminta pada Allah, jika mimpi itu benar, kabulkanlah. Amin.*
           

 Gue cuma bisa menilai, gay seperti dia pun ingin sekali bisa hidup normal, terbukti itu terbawa dalam mimpinya yang begitu kuat. Hanya saya mereka belum menemukan caranya.

1 komentar: