Sabtu, 08 November 2014

KISAH SESEORANG YANG BARU PUTUS CINTA, NELANGSA


NELANGSA

Bagai layang-layang ia telah putus dan jauh pergi
Kini aku tak akan mampu melihatnya lagi…
Sekarang aku sendiri…
Tak  ada lagi yang mengucapkan selamat pagi, udah makan belum, I love you…. I miss you…

Dia pergi bersama orang lain,
orang yang baru dikenal
kemudian secepat itu memutuskan untuk tinggal bersamanya…
Dia meninggalkanku…






Senin pagi.
Lagit masih biru, mentari pun masih cerah hanya wajahku yang murung dan merasa kehilangan banyak hal, ya cintaku telah pergi untuk selama-lamanya…
Kemarin, malam minggu, aku menelponnya, dia berada diluar kota bersama pacar barunya, musik hingar-bingar terdengar berdentang diantara suaranya yang teriak, dia bilang, “aku lagi dugem sama pacar baruku!!!!!!”
Aku sangat sock mendengarnya, dia tak pernah mabuk, tak pernah melakukan perbuatan yang dilarang agama, ibadahnya rajin, dan malam itu aku sedang menunggunya, seperti biasa menjemputku, nge-date, tapi kini tidak lagi, sejak pertengkaran itu…
“Kamu dimana?” tanyaku, kusembunyikan lirih dan gejolak emosi karena rindu padanya…
“APA?” teriaknya tak dengar karena suara musik je-dag je-dug begitu keras.
“Kamu dimana?!!!!” ulangku lebih keras.
“Ohhh… aku lagi dugem….?”
“Apa?!”
“DUGEM!!!!!”
“Dugem?!! Sama siapa???!!!”
“Pacarku?!!!!!”
“…..” Lidahku tersekat.
“Aku lagi dugem sama pacarku….!!!! Pacar baruku, dia kerja di Bandung, aku dimintanya kemari, dia ngajak aku dugem juga….!!!! Kamu lagi apa…?”
Aku diam sejenak kemudian menjawab pelan, tanpa energi, malu tidak ada yang ngajak jalan, “…Aku dirumah…”
“Apa? Ga denger…!!!!!!”
Aku mencoba tegar kembali, “Ya udah, kamu met senang-senang ya…bye!
Klik! Telepon mati.
Sunyi.
Hanya suaraku yang terisak, dan tangisku meledak didalam kamar, kututup wajahku dengan bantal membiarkannya basah dengan tangis…

********
Senin pagi ini ku berangkat kekantor, kutatap mentari yang cerah membakar, ku senyum rapat berusaha menerima kebebasan, walau isak dan tangis masih menggelayut dihati…
Orang-orang disekitarku mengeluh karena mentari pagi ini lebih panas dari biasanya, namun yang kursakan hanya beku dan dingin…
Tersudut di pojok kursi diangkot, menatap pilu keluar jendela mobil, menatap polusi udara yang keluar dari rongga-rongga kenalpot, memenuhi ruang-ruang bebas manusia, mengkotaminasi oksigen dengan racun yang kita hirup. Namun manusia telah gebal seberapa tebal pun polusi itu.
Tatapanku kosong, pikiranku entah kemana…
Dihati sedikit masih ada harapan dia akan menelpon ku lagi dan mengatakan, “met pagi cinta… udah dimana? Udah sarapan blum?...maaf ya semalam aku cuma ngerjain kamu kok, hehehehe… kena deh!”
Hiks…
Sedih…
Aku tak berani menatap handphone, karena hanya kesedihan yang menyayat, dia yang biasanya bawel, marah kalau teleponnya telat kujawab, marah kalau sms tak kubalas, dan yang paling cewet kalau aku tak menelponya saat pulsanya habis… ah, pacarku kau begitu membekas dibenakku…
Tapi aku sendiri sekarang, sendiri…
Teman-teman seusiaku sudah merit semua sekarang, hanya aku saja yang belum beberapa diantaranya sudah punya anak…hmmmm…
Aku juga jarang bergaul, temanku sedikit, itu kenapa sebab aku butuh dia, butuh…
Aku bukan tidak laku aku hanya enggan gonta-ganti pacar dan menyesuaikan diri dengan orang baru lagi, aku menerima dia apa adanya, tak peduli walau dia pemarah, egois, pencemuru…pokonya aku cinta dia-lah…

******

   

1 komentar: