Ini adalah kisah gue,
tepatnya kisah cinta gue yang super keren dan amat romantic. Siapa pun yang
baca pasti akan salut dengan kepribadian gue dan kagum dengan sifa-sifat heroic
gue. Tapi gua buka Superman, apa lagi Hulk, ih amit-amit, orang kira gue kodok
ijo lagi. Perkenalkan nama gua Ipul, tapi gua punya panggilan sendiri I-Funk,
biar keren, hehehe…
Gue ini paling nggak bisa liat orang
sedih, gue pasti bawaannya ingin membantu aja, tapi terkadang membantu aja
nggak cukup, gue juga harus berdoa kepada Tuhan mengapa orang-orang tidak
seganteng gue….
Sayangnya
tidak semua orang sadar kalau gue itu keren abis. Dulu pernah ada tawaran jadi
penonton bayaran, gua pikir ini adalah langkah awal menuju ketenaran dan
kejayaan, pas gue datang buat daftar, petugasnya langsung membalikkan papan
nama di meja dengan tulisan ‘Closed’. Apa maksudnya coba? Dia ga liat apa
seorang calon bintang besar kelas dunia tengah datang?
“Kok
udah tutup sih, Mas?” tanya gue.
“Iya,
Mas. Telat sih datangnya…”
“Tapi
besok buka kan?”
“Nggak.
Kita nggak buka lagi…”
“Oh?”
tentu dong gua nggak mau mengemis, “ya udah, twerimah kaseh ya?” jawab gue
dengan gaya alay, gaya yang pasti bakalan jadi trend anak-anak muda dimulai
dari orok!
Nggak
lama gue ninggalin tuh meja, datanglah sekelompok cowok-cowok berbadan tinggi putih,
berotot bentukkan fitnes, inget loh-bukan bawaan lahir- dan wajah bersih
sumringah. Kaos oblong mereka yang berwarna cerah membuat mereka seperti pemain
film-fiml Korea. Mereka baru turun dari mobil Aphard. Gue juga yakin itu mobil
kantor bokapnya yang belum selesai di cicil. Mereka ada empat orang, yang
bertiga pasti numpang. Hm! Jangan sok gaya dari gue deh.
Mereka
menuju tempat pendaftaran penonton bayaran.
“Mau
daftar ya?” tanya si petugas yang tadi bilang udah tutup, “silakan isi
formulirnya…kalian nanti ikut casting juga ya, soalnya kita juga lagi cari
pemain-pemain yang bisa acting juga…” jelas orang itu yang terang aja bikin gue
balik samperin si petugas lagi.
“Mas,
katanya udah tutup!?” tanya gue agak kesal.
“Iya
emang udah tutup!” orang itu membalikkan lagi papan pendaftaran menjadi closed,
“tuh liat!”
“Tapi
mereka kok diterima?” gue nyolot.
“Emang
kamu mau daftar apa sih?” agak kesal di petugas pendaftaran.
“Ya
pemain piguranlah, penonton bayaran dan casting kayak mereka…” gue nunjuk
orang-orang yang pada sok cakep itu.
Orang-orang
yang gua nilai sok cakep itu pada ketawa, cekikikan geli. Bahkan ada yang
bisik-bisik tapi gue denger, “kirain mau jadi tukang sapu disini, ga nyadar
mukanya kali ya,” terus mereka makin keras tertawanya.
“Ya
buat mas emang udah tutup!” kata petugas lagi. “Ayo, semuanya kita masuk, nanti
kalian saya kasih dialog pendek buat casting ya…”
Sekelompok
orang itu masuk ruangan dan ninggalin gua yang masih nanggung….
Terus
gua ngaca pada jendelan kantor itu, emang sih, muka gua jauh banget sama
sekelompok orang yang barusan masuk, tapi nggak gitu juga kali, pasti ada jalan
lain di luar sana untuk mencapai sukses. Pasti….! Tapia pa? Nah itu masih PR…
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus